Kamis, 18 April 2013

*Ilmu atau Sains?.....



Dalam Epistemologi Barat Sains berbeda dengan  knowledge, sebagaimana ilmu dalam epistemologi Islam berbeda dengan opini. 
Ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu sebagaiman adanya, dengan demikian ilmu bukanlah sekedar opini/dugaan semata, melainkan sebuah pengetahuan yang telah teruji kebenarannya.
Pada prinsipnya, Ilmu dan Saincs bukanlah dua entitas yang berbeda, melainkan dua unsur yang memiliki kesamaan, hanya saja sains terbatasi hanya pada bidang fisik saja, sedangkan ilmu melampaui itu semua termasuk metafisika. Dalam hal ini akan didiskusikan permasalahan seputar Ilmu dan Sains. Dalam hal ini penulis mengawali pembahasan kali ini dengan mengemukakan pengertian Sains.
Pertama, Dalam pengertiannya Saincs berasal dari kata latin “scire” yang artinya mengetahui. Sedangkan dalam arti bahasa Sains diartikan sebagai “keadaan atau fakta mengetahui dan sering diambil arti ilmu pengetahuan(knowlege) yang dikontraskan dengan intuisi atau kepercayaan”.
Dalam perkembangannya Saincs diartikan sebagai “pengetahuan yang sistematis berdasarkan observasi indrawi”. Dari  sinilah kita akan menetahui bahwasannya Saincs hanya melakukan kajiannya pada alam dan  wilayah/dunia fisik. Dengan menyaratkan observasi, maka Sains dituntut untuk mampu berhubungan dengan benda-benda fisik seperti; kimia, biologi, astronomi, bahkan bidang-bidang psikologi dan sosiologi.
Dalam hal ini Aguste Comte salah seorang bapak sosiolog asal Jerman menyatakan bahwa “sains itu bersifat positivistic”. Dan inilah yang kita katakan sebagai unsur paling mendasar dari sains.
Dalam realitas keilmuaan saat ini timbul perdebtan, 1. Apakah matematika bagian dari ilmu atau Sains?...pertanyaan ini bisa kita tepis dengan pengetahuan Sains yang menjadikan dunia fisik/hukum positivistic sebagai landasan dasar Sains. Dengan demikian tidak berlebihan kiramnya menjadikan Matematika sebagai bagian dari Sains. Hal tersebut bisa kita ketahui bahwa objek kajian Matematika dasar adalah bertumpu pada benda-benda fisik walaupun pada dirinya tidak bersifat fisik.
Kedua, Secara bahasa Ilmu berakar kata  “‘Ilm/alima” yang artinya mengetahui, pengertian Ilmu disini sama halnya dengan pengertian Sains seperti yang penulis ungkapkan diatas. Lantas Apa perbedaan Ilmu dan Sains? Adakah perbedaan antara keduanya? ……..dalam hal ini Ilmu memiliki kriteria seperti halnya sains sebagai pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi. Namun yang membedakan antara keduanya adalah; “Kalau sains membatasi dirinya pada bidang-bidang empiris positivistic, sedangkan ilmu melampaui itu semua dengan melibatkan pembahasannya pada bidang non empiris, seperti matematika dan metafisika”.
Dengan demikian maka bisa kita ambil kesimpulan, bahwasannya antara Sains dan Ilmu memiliki pengertian yang sama. Namun dalam perjalanannya Sains membatasi dirinya pada dunia fisik ansich (dengan segala kompleksitasnya). Sedangkan ilmu tetap konsisten dengan tetap menjadikan Matematida dan Metafisika sebagai lahan kajiannya(kh).
 *Kuliah Filsafat Ilmu Oleh: Prof. Dr. Mulyadi kartanegara, MA. Materi Pertama “Sains, Ilmu, dan Opini”