Senin, 01 Agustus 2011

PUASA DAN KETAQWAAN


            Puasa yang telah kita ketahui bersama merupakan salah satu dari rukun Islam, dan merupaka ibadah rutinan yangtelah dikerjakan umat Islam pada bulan Ramadhan. dan yang  terpentig untuk kita ketahui dari esensi puasa itu sendiri, puasa adalah jalan untuk mengentarkan manusia menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Berkaitan dengan fungsi puasa sebagai jalan untuk menuju ketaqwaan, Allah telah berfirman didalam Al qur’an. (QS Al Baqorah:183)  “yaa aiyuhal ladzina aamanuu kutiba alaikumussiyamu kamaa kutiba alalladziina minqablikum la’allakum tataqunn”(Wahai orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas oran-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa). Esensi dari makna yang terkandung didalam ayat tersebut adalah, Allah telah mewajibkan puasa, terutama puasa Ramadhan, bagi orang-orang yang beriman.
           Diwajibkannya puasa atas orang-orang yang beriman, tidak lain hanyanya supaya mereka(orang-orang beriman) bertaqwa kepada Allah SWT. Dengan berusaha mengerjakan seluruh  perintah Allah, dan berusa sekuat mungkin untuk meninggalkan larangan-larangan Allah. Berkaitan dengan makna taqwa seperti yang telah disebutkan pada ayat di atas, ini terdapat berbagai definisi seputar taqwa. Salah satu dari berbagai definisi mengenai taqwa, diantaranya adalah seperti perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, ketika beliau ditanya salah salah seorang sahabat mengenai taqwa, kemudian beliau menjawab, “taqwa adalah takut (kepada Allah), takut disini bukan berarti hanya takut terhadap siksa Allah(neraka), melainkan takut yang diiringi dengan rasa cinta kepada Allah”. Taqwa juga bisa bermaka ridho, sering kali kita menemukan orang-orang yang memaknai ridho ini, seolah-olah hanya dikaitkan  dengan rizki, terutama rizki yang banyak. Tapi yang musti kita fahami bersama, bahwa ridho bukan hanya berkaitan dengan rizki saja, karena rizki juga bukan semata-mata hal yang berbentuk materi atau benda yang berwujud.
          Selain itu, taqwa juga bemakna orang yang telah mempersiapkan dirinya untuk menjalani kehidupan panjang/kehidupan setelah mati. Maksudnya adalah menjalani kehipupan setelah kematian. Dari pengertian seputar taqwa seperti yang telah disebutkan diatas, kita bisa memahami bahwa, taqwa merupakan suatu usaha seseorang untuk melaksanakan perintah-perintah Tuhan-Nya, yang telah ditentukan oleh Syara’ dan  yang telah di jelaskan  didalam Al qur’an, dengan dengan usaha yang maksimal, dan menjauhi larangan-larangan Allah dengan berusaha tidak mengerjakan hal-hal yang dapat merusak keimanan. Dari perspektif inilah, kita bisa mengambil suatu ibrah(pelajaran) dari ayat Al qur’an yang telah disebutkan diatas,  bahwa Allah mewajibkan puasa, atas orang yang beriman, supaya mereka bertaqwa kepada Allah SWT. Dengan berusaha yang maksimal sisertai niat yang iklhas untuk menjalankan kewajiabn yang telah diberikan oleh Allah,  dan berusaha sekuat munggkin untuk meninggalkan larangan-larangan yang telah ditetapkan Allah SWT.(Kh)